|
Arinal Junaidi pada acara pelepasan mahasiswa, alumni, dan dosen pendamping program ketahanan pangan, di Aula Fakultas Pertanian Unila, Senin (27/4). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Pemerintah Provinsi Lampung menggandeng perguruan tinggi untuk meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai. Salah satunya dengan melibatkan para mahasiswa, alumni, dan dosen untuk melakukan pendampingan program ketahanan pangan di 13 daerah kabupaten/kota di Lampung.
“Pemerintah Provinsi Lampung optimis target tersebut dapat dicapai manakala seluruh komponen masyarakat dapat mendukung mulai dari kementrian terkait, Bupati/Walikota dan pengawalan oleh TNI AD dan Universitas Lampung melalui pelaksanaan program/kegiatan yang difasilitasi APBN, DAK, APBD Provinsi/Kabupaten/Kota maupun seluruh lintas pemangku kepentingan terutama terkait dengan penyediaan dan distribusi benih dan pupuk,” kata Sekretaris
Daerah Propinsi Lampung Arinal Djunaidi, saat melepas mahasiswa dan pendamping program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, kedelai di Provinsi Lampung, di Aula Fakultas Universitas Lampung (Unila), Senin (27/4).
Hadir dalam acara itu antara lain Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Sugeng P.Harianto, Kepala Dinas Pertanian Pemerintah
Propinsi Lampung Lana Rekyanti, para dekan, dosen, dan mahasiswa Unila.
Arinal mengatakan, untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional, Provinsi Lampung memberikan kontribusi nyata terhadap produk nasional yaitu padi 4,5% jagung 9,51% dan kedelai 1,41%.
Khusus peningkatan produksi padi tahun 2009-2014, kata Arinal, rata-rata mencapai 4,8% per tahun. Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai secara nasional diupayakan dapat terealisasi pada tahun 2017. Sesuai komitmen kami, Provinsi Lampung telah menetapkan bahwa sasaran peningkatan produksi padi di Provinsi Lampung sebesar 1juta ton Gabah Kering Giling (GKG) sampai dengan tahun 2016, dengan kontribusi tahun 2015 sebesar 63% dan tahun 2016 sebesar 37%.
Menurut Arinal, upaya peningkatan produksi padi di Provinsi Lampung sebesar 1 juta ton gabah kering giling tahun 2015-2016 berarti produksi padi Provinsi Lampung harus meningkat 17,8 % atau 4 kali lipat dari rata-rata pertumbuhan tahun 2009 -2014, sehingga dari produksi padi tahun 2014 sebesar 3,3 juta ton GKG harus diupayakan pada tahun 2016 dapat mencapai 4,3 juta ton GKG.
Dekan
Fakultas Pertanian yang juga penanggung jawab kegiatan, Prof. Dr. Wan Abbas Zakaria,
mengatakan upaya khusus Kementrian Pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan ini bekerjasama dengan prguruan tinggi.
Menurut Wan Abbas, dalam program ini ada 14 PTN dan 6 Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian yang terlibat. Jumlah mahasiswa pendamping ada 226 orang, terdiri dari mahasiwa dan
alumni. Sedangkan dosen pendamping berjumlah 23 orang.
“Ke -226 orang mahasiswa akan melakukan pendampingan di 12 kabupaten dan 1 kota. Mereka akan melakukan pendampingan kepada para petani dan kelompok tani selama tiga bulan. Hanya Kabupaten Mesuji dan Kota Bandarlampung yang tidak menjadi wilayah pelaksanaan kegiatan ini,” kata Wan Abbas.
Dengan mahasiswa sebanyak itu, kata Wan Abbas, setiap mahasiswa
pendamping akan bertanggung jawab terhadap 100-250 hektare lahan pertanian.
“Setiap minggunya, mereka akan mengadakan pertemuan di kecamatan dengan aparat TNI yang bertugas sebagai bintara pembina desa (Babinsa). Kegiatan ini merupakan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Lampung yang akan dievaluasi secara berkelanjutan,”kata dia.