Selamatkan Bupati Lampung Utara, Polisi “Baku Tembak” dengan Para Teroris

Feaby/Teraslampung.com Kotabumi–Baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok teroris terjadi di Aula Pemkab Lampung Utara, Kamis (18/2) siang. Baku tembak terjadi saat pihak Kepolisian berusaha menyelamatkan Bupati Lampung Utara yang...

Selamatkan Bupati Lampung Utara, Polisi “Baku Tembak” dengan Para Teroris

Feaby/Teraslampung.com


Kotabumi–Baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok teroris terjadi di Aula Pemkab Lampung Utara, Kamis (18/2) siang. Baku tembak terjadi saat pihak Kepolisian berusaha menyelamatkan Bupati Lampung Utara yang disandera oleh kelompok tersebut.

Sedikitnya, satu pelaku tewas dan dua lainnya terluka saat proses pembebasan sandera terjadi.
Penyanderaan ini sendiri terjadi lantaran proses mediasi antara Pemkab dan kelompok itu menemui jalan buntu. Mereka kemudian mengamuk dengan mengeluarkan senjata api dan senjata tajam yang dilanjutkan dengan menyandera seluruh peserta rapat termasuk Bupati Lampung Utara.

Mendapat informasi itu, Kasat Intelkam Polres Lampura yang berada di lokasi segera melapor ke Kapolres.‎ Kemudian, Kapolres memerintahkan Kabag Ops agar segera mengerahkan anggota ke kantor Pemkab.

Selanjutnya, ‎Kapolres melaporkan kejadian ini kepada Kapolda Lampung. Oleh Kapolda, Kapolres segera diperintahkan mengambil tindakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), dan melakukan koordinasi dengan TNI serta Sat. Pol PP. T‎anpa menunggu lama, Kapolres segera menghubungi Komandan Kodim dan Kepala Sat Pol PP, untuk meminta dukungan atau bantuan personil.

‎Di tempat berbeda, Kabag Ops yang telah mendapat perintah dari Kapolres langsung bergerak menuju kantor Pemkab bersama anggota yang terdiri dari dua pleton Dalmas, tim negosiator, tim tindak, tim turwali, tim kesehatan, dan tim identifikasi. Bersama anggota TNI serta Sat Pol PP, para anggota melakukan pengamanan diluar gedung.

Di lain sisi, ‎para penyandera tetap tak mau melepaskan para sandera meski pihak Kepolisian telah meminta melepaskan para sandera tersebut. Mendapati penolakan itu, ‎Kabag Ops kembali melaporkan perkembangan kasus ini ke Kapolres. Kapolres pun langsung memerintahkan agar segera mengambil tindakan tegas. Usai mendapat perintah seperti itu, Kabag Ops segera memimpin pasukannya untuk melakukan pembebasan sandera.

‎Tim tindak yang dipimpin Kasat Reskrim bersama regu Sabhara lalu merangsek masuk ke dalam gedung. Akibatnya, baku tembak antara kedua kubu tak dapat dihindarkankan.‎ Berkat kesigapan aparat, para pelaku dapat dilumpuhkan sehingga Bupati berikut para sandera lainnya dapat dievakuasi dengan selamat.

Drama penyanderaan berikut proses pembebasan yang dilakukan bukanlah kejadian nyata karena hal ini hanya rangkaian adegan ‎dalam simulasi pelatihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam penanganan gangguan keamanan secara terpadu antara Pemkab, Polres, TNI dan masyarakat.

“Kegiatan ini untuk mengecek kesiapsiagaan jika situasi seperti ini benar terjadi. Dengan begitu, kita sudah tahu cara mengatasinya. Pengamanan ini tentu untuk menciptkan suasana kondusif agar laju pembangunan dapat berjalan lancar,”terang Kapolres AKBP. Dedi Supriyadi seusai simulasi.

Pelatihan Sispamkota ini diikuti sekitar 200 peserta yang tergabung dari anggota Sat Pol PP, TNI, Polres Lampura serta sejumlah masyarakat, mengikuti pelatihan Sistem Pengamanan (Sispam) Kota dalam penanganan gangguan keamanan terpadu, di aula Mapolres. Sejatinya, kegiatan ini berlangsung selama empat hari yakni 17-20 Februari. Namun, entah apa alasannya, kegiatan ini telah berakhir pada Kamis (18/2) ini.