Polresta: Tiga Warga Bandarlampung Terdeteksi Berada di “Kampung Gafatar” Kalbar

Zainal Asikin/Teraslampung.com Kapolresta Bsndarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho memberikan keterangan kepada wartawan tentang tiga warga Bandarlampung terdeteksi berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (25/1). BANDARLAMPUNG &...

Polresta: Tiga Warga Bandarlampung Terdeteksi Berada di “Kampung Gafatar” Kalbar
Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Kapolresta Bsndarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho memberikan keterangan kepada wartawan tentang tiga warga Bandarlampung terdeteksi berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (25/1).

BANDARLAMPUNG – Polresta Bandarlampung menyatakan, ada tiga warga asal Kota Bandarlampung yang terdeteksi berada di Kampung Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Namun identitas dari ketiga warga Bandarlampung tersebut, polisi belum bisa membeberkannya karena masih dilakukan penyeleksian.

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho membenarkan, pihaknya mendapatkan informasi adanya tiga warga Bandarlampung yang terdeteksi berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Namun, hingga saat ini, pihaknya masih berupaya untuk mendata identitas terhadap ketiga orang tersebut.

“Kami dapatkan informasinya dari tim yang dikirimkan ke Kalimantan, tim itu menyebutkan ada tiga orang warga Bandarlampung berada di sana (Kalimantan-red),”kata Hari kepada wartawan, Senin (25/1/2016).

Menurutnya, saat ini masih dalam tahap pendataan, sebab data orang yang hilang yang diterima itu ada 144 warga asal Lampung berada di Kampung Gafatar Kalimantan Barat. Ketiga warga Bandarlampung yang terdeteksi itu, masuk dalam data 144 orang yang berada di Kalimantan.

“Dari 144 orang ini, masih perlu kami seleksi dulu siapa saja yang warga Bandarlampung berada di Kalimantan,”ujarnya.

Hari mengutarakan, dari tiga orang yang terdeteksi berada di Kalimantan, pihaknya tidak menerima laporannya terhadap ketiga orang tersebut. Baik itu dari pihak keluarganya, ataupun dari ketu RT/RW
setempat.

“Jadi tiga orang yang terdeteksi ini, kami tidak menerima laporan dari keluarganya, makanya sedang di identifikasi dulu. Namun, ketiganya bukanlah pegawai Dishub Lampung, ataupun Adam Rizki yang dikabarkan hilang diduga gabung dengan Gafatar,”terangnya.

Berdasrkan hasil pendataan anggota Intelejen, lanjut Hari, warga Bandarlampung yang dikabarkan hilang atau pergi meninggalkan rumah, pertama ada sekitar 14 orang. Kemudian dua hari lalu, dari data tersebut bertambah lagi menjadi 23 orang dan untuk sekarang ini menjadi 26 orang yang dikabarkan hilang.

“Dari jumlah 26 orang tersebut, pihak keluarganya yang datang melapor ke Mapolresta Bandarlampung hanya lima orang,”ungkapnya.

Dikatakannya, untuk mengenai jadwal kepulangan tiga warga Kota Bandarlampung tersebut, pihaknya masih menunggu dan mencari informasi jadwal kepulangannya. Karena hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai jadwal kepulangan ketiganya.

“Kami masih menunggu kabar jadwal kepulangannya dari Polda, jadi laporannya masuk ke Polda dulu baru di lanjutkan informasinya ke Polres,”ujarnya.

Menurutnya, kordinasi mengenai kepulangannya adalah antar Polda. Setelah itu, dari Polda baru akan diberitahukan ke Polres masing-masing.

Mengenai nanti setelah kepulangannya, kata Hari, pihaknya tidak melakukan pendampingan hanya akan dilakukan pemantauan. Selain itu juga, pihaknya sudah menerjunkan petugas dari  Bhabinkamtibmas untuk memberikan pembinaan kepada para keluarga dan warga sekitar tempat
tinggal warga yang sekarang berada di Kalimantan.

Namun, lanjut Hari, belum bisa di pastikan apakah tiga warga Bandarlampung yang terdeteksi berada di eks Kampung Gafatar tersebut terkait dengan Gafatar atau tidak.

“Untuk kepastian ke tiga warga itu terkait Gafatar atau tidak, perlu ada keterangan langsung dari yang bersangkutan dan pihak keluarganya nanti,”jelasnya.