Plastik Berbayar di Swalayan Bikin Repot Pembeli

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Pemberlakuan plastik berbayar di 22 kota di Indonesia sejak Minggu (21/2/2016), membuat banyak pembeli kebingungan. Mereka baru tahu ada aturan konsumen yang berbelanja di supermarket harus membayar plastik s...

Plastik Berbayar di Swalayan Bikin Repot Pembeli

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Pemberlakuan plastik berbayar di 22 kota di Indonesia sejak Minggu (21/2/2016), membuat banyak pembeli kebingungan. Mereka baru tahu ada aturan konsumen yang berbelanja di supermarket harus membayar plastik sebesar Rp 200 per kantong plastik.

Yang dialami Rosyati, 35, warga Pengajaran, Bandarlampung, misalnya. Ia terlihat kerepotan karena hanya  membeli tiga kantong (Rp600). Padahal, belanjaan Rosyati saat itu lumayan banyak.

“Ya..akhirnya kasir asal masukin barang saja, tanpa disortir apakah belanjaan itu berupa makanan atau obat anti serangga. Akhirnya saya beli dua kantong plastik lagi agar makanan dengan sabun, odol, dan obat antiserangga dimasukkan ke plastik yang berbeda,” kata Rosyati, usai belanja di sebuah Alfamart, Senin (22/2/2016).

Hal berbeda dialami Yustina, 27, warga Kedamaian, Bandarlampung. Ibu muda ini mengaku sebenarnya tidak keberatan dengan plastik berbayar. Namun, kata dia, kebijakan itu hanya akan menguntungkan pihak ritail atau supermarket,

“Mungkin kebijakan itu baik, yakni untuk  mengurangi produksi sampah rumah tangga. Sayangnua, kebijkan itu  tidak diiringi solusi lain. Kalau bayar plastik sih sebenarny tidak keberatan. Tapi kalau saya lebih baik semua belanjaan dimasukkan ke troly.Nanti tinggal dipindah ke mobil,” katanya.

Yustina mengaku, memasukkan barang belanjaan langsung ke troly jauh lebih efektif, terutama jika belanjaannya banyak.

“Kalau belanja bulanan saya sampai butuh 3 troly.Kalau semua diplastikin dan harus bayar ya repot dong,” katanya.

Sebanyak 22 kota di Indonesia serentak memberlakukan sistem kantong plastik berbayar yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna mengurangi produksi sampah terutama dari bahan plastik.

Menurut Menteri KLHK,Siti Nurbaya, pPlastik berbayar sekarang sudah diujicobakan di  22 kota, termasuk di Bandarlampung.

“Sistemnya diatur oleh pemerintah provinsi sampai tingkat kota,” kata Siti Nurbaya.

Nurbaya mengatakan  pemerintah memfasilitasi dan mendukung seluruh provinsi, kabupaten, kota hingga kecamatan dan desa untuk melakukan pengurangan dan penanganan sampah melalui program kantong plastik berbayar.

KLHK menetapkan harga minimal standar Rp200 untuk setiap kantong plastik. Namun, ada pemerintah daerah yang menetapkan harga tinggi dengan maksud agar masyarakat lebih terbebani dan berinisiatif untuk membawa tas belanja sendiri dari rumah.

Di DKI Jakarta, misalnya, harga kantong plastik di swalayan ditetapkan sebesar Rp 5000. Sedangkan di Balikpapan menerapkan tarif bayar sebesar Rp1.500 per kantong plastik.