Piala Dunia: Jerman Ungguli AS

Ari Pahala Hutabarat Sesaat lagi, Jerman akan berhadapan dengan AS. Pertemuan dua tim ini  bisa dikatakan kakak-beradik tiri, yaitu antara Jerman versus AS. Dikatakan saudara tiri karena AS dilatih Jurgen Klinsman yang tak lain mantan pelatih...

Piala Dunia: Jerman Ungguli AS

Ari Pahala Hutabarat

Sesaat lagi, Jerman akan berhadapan dengan AS. Pertemuan dua tim ini  bisa dikatakan kakak-beradik tiri, yaitu antara Jerman versus AS. Dikatakan saudara tiri karena AS dilatih Jurgen Klinsman yang tak lain mantan pelatih Jerman pada tahun 2004-2006–dan Joachim Loew , pelatih Jerman sekarang, adalah asisten pelatihnya.

Jadi, dari sisi pelatih, AS lebih senior ketimbang Jerman. namun dari sisi tradisi dan prestasi bola tentulah Jerman jauh lebih tua dan oke ketimbang AS. Karena itulah menjadi wajar jika banyak pihak yang menaruh curiga bahwa AS dan Jerman akan main mata, lirik-lirikan mengatur skor, pada pertandingan ini. Dan ini bukan tidak mungkin terjadi. Karena baik Jerman maupun AS hanya membutuhkan hasil seri untuk meloloskan diri mereka masing-masing ke babak selanjutnya.

Oleh karenanya wajar Ghana dan Portugal menjadi curiga. Tapi di luar asumsi-asumsi yang muncul dari rasa tak percaya diri ini baiklah kita mengandaikan saja bahwa pertandingan sesama ‘saudara’ ini akan terjadi dengan fair, seperti laiknya sebuah pertandingan lainnya.
Prediksi saya, Jerman akan menang. Mengapa, kalkulasi rasionalitas kita akan mendukung hal ini; pemain-pemain dengan kemaapuan skill kelas satu, pengalaman di level nasional maupun klub yang teruji (sebagian besar pemain Jerman dihuni para punggawa Bayern Munchen dan Borussia Dortmund–finalis dan juara Liga Champions tahun lalu), tradisi Jerman sebagai macan festifal atau turnamen besar, pemain yang sebagian besar berusia muda, pelatih yang cukup lama mengelola Jerman, sehingga sdh paham betul karakter masing pemain, dan lain-lain.

Pertimbangan lainnya–Jerman sedang berada dalam momentum yang matang juga motivasi yang tinggi. Determinasi para gelandang dan penyerang mereka, sejauh ini telah melesakkan enam gol ke gawang lawan, rasanya akan sulit dibendung bahkan oleh tim manapun. Kalaupun ada kekurangan Jerman di Pialan Dunia kali ini ialah aspek ketahanan fisik/stamina di tengah cuaca Brasil yang sangat panas menurut ukuran Eropa– dan ini sudah terlihat saat mereka harus bermain imbang melawan Ghana.

Jadi, ada dua kemungkinan strategi AS untuk menghadapi Jerman malam ini. Pertama, AS akan bermain lebih defensif, berhati-hati, pelan-pelan menggulirkan dan menguasai bola di area pertahanan mereka sambil secara cepat melakukan transisi ke tengah atau bahkan langsung melambungkan bola ke depan. Dengan strategi yang pertama ini–skema serangan balik akan menjadi andalan utama AS dan boleh jadi efeknya akan mematikan. Tapi, tentulah strategi ini juga memunyai kelemahan, yaitu berarti membiarkan para punggawa Jerman merengsek sampai ke area tengah permainan mereka dan menciptakan semacam ruang imajinatif yang lebih leluasa bagi Muller, sebagai striker bayangan untuk mengacak-acak pertahan AS.

Kedua, AS akan meladeni permainan terbuka Jerman. Ini berarti akan berlangsung pertempuran seru di ‘dunia tengah’ lapangan. Dan jika strategi ini yang dimainkan AS–bukan tidak mungkin Philip Lahm akan kembali dipasang sebagai gelandang jangkar sekaligus bek. Ia akan bergerak naik- turun menyisir sisi kanan AS–seperti saat mereka bertemu Ghana.

Dengan skema ini, Jerman secara rasional akan menggilas AS, karena kita tahu Jerman dipenuhi para pemain tengah dan gelandang yang tangguh dan kreatif, seperti Khedira, Bastian Sweinsteiger, Mesut Oezil, Goetze, Kross, dll–yang rasanya relatif lebih tangguh dan cantik ketimbang para punggawa AS.

Namun, fakta di lapangan bisa bicara lain. AS, dalam dua pertemuan sebelumnya saat melibas Ghana dan bermain imbang dengan Portugal, bahwa mereka bukanlah tim yang bisa disepelekan. Kekompakan plus motivasi yang tinggi, disiplin menjaga area dan melakukan transisi antar lini yang anggun, juga kecepatan (berikut pengalaman Dempsey), serta kecerdasan yang telah terbukti dari Jurgen Klinsman)–bukan tak mungkin akan mampu mengimbangi Si Mesin Dissel Jerman–dan meraih kemenangan.

Namun saya tetap memprediksi Jerman akan unggul melawan AS dengan skor yang tipis saja. Kemungkinan terburuknya–pertandingan akan berakhir imbang atau seri.