Perayaan Nyepi, Bupati Lampura Imbau Masyarakat Ejawantahkan Semboyan Bhineka Tunggal Ika

Feaby/Teraslampung.com Bupati Agung Ilmu Mangkunegara menghadiri acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun SAKA 1938, di Desa Mekar Asri, Kecamatan Sungkai Tengah‎. KOTABUMI–Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara mengimbau masyara...

Perayaan Nyepi, Bupati Lampura Imbau Masyarakat Ejawantahkan Semboyan Bhineka Tunggal Ika

Feaby/Teraslampung.com

Bupati Agung Ilmu Mangkunegara menghadiri acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun SAKA 1938, di Desa Mekar Asri, Kecamatan Sungkai Tengah‎.

KOTABUMI–Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara mengimbau masyarakatnya agar dapat terus mengejawantahkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari – hari. Menurut Agung, dengan mengejawantahkan semboyan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, berbagai perbedaan yang ada seperti suku, adat istiadat, budaya dan agama tak akan dipandang sebagai jurang pemisah melainkan akan dijadikan sebagai alat pemersatu.

“Bangsa kita ini terdiri dari berbagai suku, adat istiadat, budaya dan agama, inilah yang menjadi dasar para pendiri bangsa kita memilih Pancasila sebagai dasar negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Mereka menginginkan perbedaan itu sebagai alat pemersatu dan bukan sebaliknya,” papar Agung saat membuka acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun SAKA 1938, di Desa Mekar Asri Kecamatan Sungkai Tengah, Lampung Utara, Senin (11/4).

Dengan makna mendalam yang terkandung dalam semboyan ini, menurut suami Endah Kartika Prajawati tersebut, tak ada alasan bagi setiap orang untuk mempertentangkan berbagai perbedaan yang ada. Apalagi,  kata Agung, dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan dan perpecahan terhadap kesatuan yang telah lama terjalin. Berbagai perbedaan tersebut hendaknya dijadikan kekuatan besar untuk membangun bangsa.

“Masyarakat di sini tak ubahnya miniatur  NKRI karena heterogen. Untuk itu, kita harus mampu menjadikan perbedaan ini sebagai modal dasar untuk mempererat persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat yang ada di Lampung Utara,” tutur dia.

Agung berharap, acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi kali ini akan dapat membawa semangat baru bagi umat Hindu Lampung Utara sehingga kegairahan beragama tidak saja berhenti pada tatanan ritual, tapi juga semangat untuk membangun Kabupaten Lampung Utara menjadi lebih aman, maju, sejahtera, agamis dan bermartabat.

“Semoga melalui Dharma Santi Hari Raya Nyepi, umat Hindu Lampung Utara akan lebih bersemangat dalam menyumbangkan pemikiran maupun sejenisnya dalam pembangunan yang sedang dan akan terus kami lakukan,” harap pemilik pelat BE I J itu.