Pembangunan Pasar Tradisional Menjadi Prioritas Pasangan KoKi

Iwan J Sastra/Teraslampung.com Pasangan  Rycko Menoza–Eki Setyanto LAMPUNG SELATAN – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Lampung Selatan H. Rycko Menoza SZP dan H. Eki Setyanto, SE menyatakan, jika dalam pemilihan kepala...

Pembangunan Pasar Tradisional Menjadi Prioritas Pasangan KoKi

Iwan J Sastra/Teraslampung.com

Pasangan  Rycko Menoza–Eki Setyanto

LAMPUNG SELATAN – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Lampung Selatan H. Rycko Menoza SZP dan H. Eki Setyanto, SE menyatakan, jika dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lampung Selatan pada 9 Desember 2015 nanti mereka (Rycko-Eki) terpilih, maka program pembangunan di daerah Lampung Selatan tidak hanya diprioritaskan pada sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan dan insprastruktur jalan saja. Tetapi juga pada sektor perdagangan dengan membangun pasar tradisional di kabupaten serambi pulau sumatera ini.

Menurut Rycko, pasar memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat selaku konsumen. Karena, dengan adanya pasar secara otomatis akan mempermudah mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan,  bagi pedagang selaku produsen, pasar menjadi wadah untuk mempermudah proses penyaluran barang-barang hasil produksi.”Secara umum pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga dan sebagai tempat promosi,” ujar Rycko, kepada Teraslampung.com, melalui sambungan telepon, Rabu (23/9) malam.

Diungkapkannya, pembangunan pasar sudah semestinya menjadi prioritas penting. Sebab pasar merupakan sarana distribusi yang berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang dari produsen ke konsumen.”Untuk mewujudkan pasar yang baik dan layak tentu harus tersedia berbagai pasilitas yang memadai, agar perputaran roda ekonomi masyarakat dapat berjalan sesui harapan,” terangnya.

Diungkapkannya, diakhir masa jabatannya sebagai bupati Lampung Selatan periode 2010-2015, program pembangunan pasar tradisional di sejumlah kecamatan di wilayah Lampung Selatan yang telah terealisasi hampir mencapai 70 persen.

“Untuk pasar tradisional di wilayah Kecamatan Kalianda (Pasar Inpres, red), itu sudah diusulkan pembangunannya pada saat saya masih menjabat sebagai bupati. Rencananya pasar inpres Kalianda akan disulap menjadi pasar modern dengan usulan alokasi dana sebesar Rp15 milyar,” ungkapnya.

Dikatakannya, pembangunan pasar inpres Kalianda sudah diusulkan untuk dibangun menjadi dua lantai. Alasan dibangun dua lantai, mengingat lokasi pasar inpres sangat terbatas. Selain itu juga, sebagian lahan di pasar inpres adalah milik perorangan, bukan milik pemerintah daerah.

“Pembangunan pasar inpres Kalianda akan menjadi prioritas utama saya dan pak Eki, jika kami masih diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin Kabupaten Lampung Selatan dalam lima tahun ke depan (2016-2021),” katanya.