Musrenbang, Gubernur Sampakan Rencana Bangun RTH di Stadion Pahoman
Mendagri Tjahjo Kumolo membuka Musrembamg Provinsi Lampung 2016 BANDARLAMPUNG, Teraslampung,com — Gubernur Lampung Ridho Ficardo menyampaikan beberapa rencana program pembangunan dalam forum Musyawaran Perencangan Pembangunan (Musrenba...
| Mendagri Tjahjo Kumolo membuka Musrembamg Provinsi Lampung 2016 |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung,com — Gubernur Lampung Ridho Ficardo menyampaikan beberapa rencana program pembangunan dalam forum Musyawaran Perencangan Pembangunan (Musrenbang) Provnsi Lampung 2016 di The 7 Hotel,Bandarlampung, Selasa (5/4).
Beberapa program pembangunan itu antara lain pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Stadion Pahoman. Menurut Ridho, pembamgunan RTH sempat disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Presiden Jokowi, berkunnjung ke Pasar Gudang Lelang, Bandar Lampung beberapa waktu lalu.
“Saat itu dari pasar Gudang Lelang, saya, Pak Presiden, dan Pak Menteri PU berada dalam satu mobil. Saat melewati Stadion Pahoman, saya sampaikan agar Lampung bisa menggelar even-even olahraga. Lalu saya minta bantuan untuk pembangunan stadion. Pak Presiden setuju dan siap bantu pembangunan stadion minimal berskala nasional,” kata Gubernur Ridho di depan Mendagri Tjahjo Kumolo, perwakilan Bappenas, para kepala daerah di Lampung, para kepala SKPD, dan undangan lainnya.
Menurut Ridho, sebagai ganti Stadion Pahoman, Pemprov Lampung dengan dana dari APBN akan membangun stadion di di daerah Institut Teknologi Sumatera (Itera).
“Sebab Stadion Pahoman tidak memungkinkan menggelar even besar. Nantinya, Stadion Pahoman diubah menjadi RTH dan area olahraga keluarga.Saya contohkan seperti taman Menteng di Jakarta ataupun Gazebo di Bandung. Jadi tempat keluarga dan komunitas berkumpul, olahraga jogging dan futsalan, bisa menggelar shalat ied dan lain-lain. Pak Peesiden setuju, janjinya untuk Stadion paling cepat di APBN Perubahan nanti atau di APBN 2017,” kata Ridho.
Kehadiran Mendagri dan perwakilan Bappenas dimaanfaatkan Ridho untuk menyampaikan beberapa masalah di Lampung. Antara lain tentang listrik.
“Permasalah Lampung, yang juga menjadi permasalahan hampir di semua daerah yakni listrik Pak. Kami sudah melakukan berbagai upaya, beberapa diantaranya pemprov akan membangun pembangkit baru untuk mendukung program listrik nasional, namun tetap membutuhkan bantuan dan dorongan pusat terutama masalah perizinan yang mutlak berada dalam kewenangan PLN,” kata Ridho.
Ia juga menjelaskan tentang program kemandirian energi yang digagas Pemprov Lampung sejak awal dirinya menjabat sebagai gubernur. Menurut Ridho, mati lampu saat ini salah satunya adalah ketergantungan kita dengan Sumsel, padahal Sumsel pun sedang dalam masalah kelistrikan.
Ridho sebutkan sudah beberapa bulan ini Sumsel mengalami gangguan hingga listriknya berkurang 350 MW sehingga Lampung juga bisa terkena imbasnya. Apalagi kebutuhan listrik Lampung adalah nomor 2 tertinggi di Sumatra dengan kenaikan rata-rata 13,5% setiap tahunnya. Jadi menurutnya Kemandirian Energi daerah akan disegerakan oleh Pemprov menselaraskan program pusat, sehingga dibutuhkan bantuan semua pihak untuk mewujudkannya.
Dalam kesempatan ini, yang selalu ditekan olehnya di berbagai kesempatan adalah mengingatkan pentingnya sinergitas, sehingga jalannya pembangunan akan lebih maksimal.
“Bila pembangunan tidak sinergi maka hasilnya kurang baik, dengan sinergitas efek yang dirasakan dari pembangunan akan semakin berlipat ganda. Sinergi dan kordinasi,” kata Ridho.
Mas/R



