Kantor Gapeksindo Diserang Puluhan Orang Bersenjata Tajam

Zainal Asikin/Teraslampung.com Riza Oktabri, Rabu (6/4) menunjukkan kaca kantor Gapeksindo yang hancur akibat diserang puluhan orang. BANDARLAMPUNG – Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia...

Kantor Gapeksindo Diserang Puluhan Orang Bersenjata Tajam

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Riza Oktabri, Rabu (6/4) menunjukkan kaca kantor Gapeksindo yang hancur akibat diserang puluhan orang.

BANDARLAMPUNG – Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Bandarlampung di Jalan Mawar, Kelurahan Rawa Laut, diserang sekelompok orang tak dikenal menggunakan senjata tajam, pada Senin siang lalu (4/4/2016) sekitar
pukul 14.00 WIB.

Kepala Seketariat Gapeksindo Kota Bandarlampung, Riza Oktabri (32) menceritakan, saat penyerangan itu terjadi, selain dirinya ada empat orang staf lainnya, Izwarul Hasaidi, Dedi Febriano, Ansori Refliansyah dan Rifki yang saat itu tengah berada di dalam kantor.

Awal penyerangan tersebut, kata Riza, saat rekannya, Rifki akan pergi untuk membeli makanan. Baru berada di depan kantor, Rifki dicegat dua orang pakai senjata tajam jenis golok. Orang tersebut, menanyakan Makmur ketua Gapeksindo Bandarlampung.

“Orang ini, mencari Makmur dengan menodong senjata tajam ke arah Rifki. Tapi saya sendiri tidak tahu Makmur ada di mana, karena sudah lama Makmur nggak pernah ke kantor,”kata Riza, Rabu sore (6/4/2016).

Menurutnya, saat Rifki sedang dicegat, ia melihat disamping kantornya sudah ada sekitar 15 hinga 20 orang. Mereka semua, membawa senjata tajam parang dan langsung merusak kaca jendela dan kaca pintu kantor. Mereka menanyakan kepada dirinya mencari Makmur, ia pun menjawab tidak tahu.

“Saya sempat mau dipukul saat berada di depan komputer, tapi ada yang menahannya. Mereka bilang, agar saya menyampaikan kepada Makmur supaya Makmur  jangan macam-macam dengan mereka (ormas tertentu),” kata Riza.

Riza mengungkapkan, kemudian mereka semua langsung masuk ke dalam ruangan kantor dan sempat mendobrak dua pintu rungan. Lalu mereka menggeledah setiap ruangan kantor, untuk mencari Makmur. Salah satu dari mereka, ada yang berambut gondrong.

“Mereka juga bilang, jangan macam-macam dengan kami. Saat mau keluar dari ruangan saya, ada yang nyabet kipas angin pakai parang di samping saya,” katanya.

Selanjutnya, mereka juga ada yang sempat menempelkan parang ke punggung Dedi, salah satu staf kantor. Akibatnya, saat pedang itu ditarik, melukai punggung Dedi. Merekaa juga melakukan perusakan kantor.

“Mereka pergi sambil memecahkan kaca jendela dan kaca pintu kantor,” kata dia.

Riza menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut, ke Mapolresta Bandarlampung dengan tanda bukti lapor Nomor TBL/B-1/1222/IV/2016/LPG/RESTA BALAM.

“Kami sudah melaporkan kasus ini ke polisi, agar secepatnya dapat diusut. Selain itu juga, kami meminta perlindungan dari kepolsian agar kejadian serupa tidak terjadi lagi kedepannya,”harapnya.