Jumlah Korban Meninggal Akibat Tabrakan Metromini Vs KRL Jadi 18 Orang
Badan Metromini yang tertabrak KRL di Muara Angke, Jakarta Barat, Minggu (6/12) terbelah. Sebanyak 18 penumpang Metromini, termasuk sopir, meninggal dalam musibah itu. Foto: liputan6.com. JAKARTA, Teraslampung.com — Jumlah korban tewas...
| Badan Metromini yang tertabrak KRL di Muara Angke, Jakarta Barat, Minggu (6/12) terbelah. Sebanyak 18 penumpang Metromini, termasuk sopir, meninggal dalam musibah itu. Foto: liputan6.com. |
JAKARTA, Teraslampung.com — Jumlah korban tewas akibat tabkrakan maut antara Metromini dan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di perlintasan kereta di kawasan Angke, Jakarta Barat,Minggu pagi (6/12) menjadi 18 orang. Semuanya adalah penumpang Metromini.
Kabid Dokes Polda Metro Jaya Kombes Musafak menuturkan, jumlah jenazah yang sudah berada di RSCM berjumlah 15 orang. Sisanya masih di RS Atmajaya dan RS Sumber Waras.
“Total 18 orang, 15 di sini (RSCM), termasuk yang dipindahkan dari Atmajaya dan tiga di Sumber Waras,” kata Kabid Dokes Polda Metro Jaya Kombes Musafak di RSCM, Minggu (6/12).
Musyafak mengatakan, nantinya seluruh jenazah korban akan dibawa ke RSCM untuk proses identifikasi dan administrasi. Enam korban luka-luka masih dirawat yakni dua orang di RS Sumber Waras, tiga orang di RS Atma Jaya, dan satu orang di RS Tarakan.
Dua korban yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, dinyatakan meninggal. Mereka adalah Sudikman (21) dan Agus Muhamad Irpan (37).
“Ada dua yang meninggal di Sumber Waras, satu meninggal di perjalanan, satu lagi meninggal saat dalam penanganan,” kata dokter Siana Djaya di RS Sumber Waras, Jakarta Barat, Minggu.
RS Sumber Waras menerima enam korban luka berat yang diakibatkan tragedi ini. Dengan dua korban meninggal tersebut, saat ini tinggal empat orang yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.
Selain dua korban meninggal di RS Sumber Waras, sebanyak 13 korban tewas lainnya berada di Ruang Jenazah RS Cipto Mangunkusumo sementara dua korban lainnya berada di RS Atma Jaya.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Pemerintah DKI Jakarta menertibkan izin pengoperasian metromini pascatragedi metromini menabrak kereta commuter line jurusan Jatinegara-Angke, Minggu, pukul 08.48 WIB.
“Saya minta Gubernur lebih berperan menertibkan karena izin metromini itu bukan di saya (Kemenhub), izinnya di Gubernur,” kata Menteri Jonan di Jakarta, Minggu.
Menurut Menhub, kecelakaan tersebut bukan disebabkan perlintasan sebidang. “Kalau pun itu harus dibuat ‘flyover’ atau ‘underpass’ karena ‘trafficnya’ banyak, tidak meligitimasi untuk menerabas, pasti masalah,” katanya.
Juru bicaranya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabotabek, Eva Chairunnisa, mengatakan seluruh penumpang kereta dan masinis selamat dalam musibah itu.
“Kami turut prihatin. Ini murni kecelakaan,” kata dia.



