Jangan Pilih Jokowi!
Blontank Poer Berikut ini hanya saran bagi Anda, para pembaca yang budiman (maupun belum budiman). Jangan pilih Joko Widodo alias Jokowi pada pemilihan presiden, nanti. Daripada menyesal, lebih baik urungkan niat saja. Bener. Saya serius! ...
para pembaca yang budiman (maupun belum budiman). Jangan pilih Joko Widodo
alias Jokowi pada pemilihan presiden, nanti. Daripada menyesal, lebih baik
urungkan niat saja.
Jokowi, jika: Pertama, Anda ingin terwujudnya slogan “isih penak jaman ta,
le? yang menjamur lewat seni,corat-coret di bak-bak truk, mobil pikap
maupun stiker yang menyertai aneka mainan atau makanan anak-anak yang dijual di
warung-warung kecil itu.Sang pembuat slogan pembius itu,
sejatinya mengajak pada sentralisasi kekuasaan. Semua aspek kehidupan sosial,
politik, budaya, dikendalikan dikontrol oleh satu orang, yang dipimpin oleh
presiden, yang juga panglima tertinggi angkatan bersenjata.
dirasakan banyak orang. Koran, radio, televisi dan media Internet, dipastikan
tak membuat gusar dan cemas orang banyak karena berita korupsi tersiar luas dan
telanjang.
dipanggil aparat keamanan untuk dimarahi dan ditakut-takuti, atau bahkan
di-Udin-kan..
regenerasi dan langgengnya kontrol kekuasaan pada segelintir klan keluarga.
Dengan keberlanjutan tradisi dinasti, maka perputaran aset-aset ekonomi dan
sumber daya (alam, manusia) tidak akan menular ke banyak orang. Jika sudah
demikian, yang berdaya akan tetap leluasa memperdaya mayoritas bangsa. Padahal, proses pembaruan sistem dan
budaya politik amat dibutuhkan di negeri ini, supaya bangsa kian berdaya, tidak
menjadi mangsa bangsa tetangga.
bangsa, dimana kedudukan kita harus setara, tidak diatur-atur bangsa tetangga,
atau bahkan pengusaha, yang memaksa kita beli perlengkapan angkatan bersenjata
dari negeri tertentu, tidak boleh bikin sendiri, dan seterusnya.



