Ini Program Unggulan Dinas Perkebunan Lampung

Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Jabuk Arsyad BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Dinas Perkebunan Provinsi Lampung terus mengembangkan program unggulan  pengembangan  produksi tebu di  empat k...

Ini Program Unggulan Dinas Perkebunan Lampung
Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Jabuk Arsyad
BANDARLAMPUNG,
Teraslampung.com–
Dinas Perkebunan Provinsi Lampung terus mengembangkan program unggulan  pengembangan  produksi tebu di  empat kabupaten
yaitu Kabupaten  Lampung Utara, Way Kanan , Lampung Tengah, Tulang Bawang Barat.
Menurut Kepala Bidang
Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Lampung  Jabuk Arsyad, program pengembangan produksi
tebu ini dilaksanakan sejak tahun 2015 . “Program pengembangan produksi
tebu baru di empat  kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Tengah dan Tulang Bawang Barat ,” katanya, di ruang kerjanya (Rabu (27/1).
Jabuk mengatakan  total anggaran untuk keseluruhan program di dinas
perkebunan tahun 2015 sekitar ratusan miliar. Namun untuk tahun 2016 ini,   anggaran
berkurang jauh dan masih terus direvisi.
“Anggaran belum mantap ,
masih terus direvisi . Finalnya   pada 4 Februari 2016 akan keluar keputusan  berapa jumlah besaran anggarannya,”   ujarnya.
Jabuk menjelaskan, program
pengembangan tebu dengan total luas pengembangan tebu tahun 2015 diataranya Kabupaten Way Kanan 2.349 hektar, Kabupaten Lampung Tengah 607,5 hektar, Kabupaten Lampung Utara 984,75 hektar dan Tulang Bawang Barat dengan 100 hektare, dengan sumber dana dari APBN. Program ini telah dilaksanakan  disbun  dalam bentuk bantuan sosial 
( Bansos), seperti
bantuan  dalam bentuk bibit, sarana pupuk
dan  traktor.
” Hasil dari program
peningkatan produksi tebu  dapat dilihat
pada tahun ini .  Mudah-mudahan meningkat
produksinya. Namun demikian, faktor iklim juga turut  mempengaruhi produksi tebu,” jelasnya.

Selain tebu   ada juga  peningkatan produksi untuk komoditas
lainnya seperti  kopi, karet, dan  lada.
” Ada program yang
didanai dan tidak.  Sisanya adalah dalam bentuk  pembinaan kepada petani.
Hanya komoditi kakao saja yang belum mendapatkan  bantuan dana lagi. Mesk disbun pernah diundang rapat di Jakarta beberapa
waktu lalu, tetapi tetap belum mendapatkan bantuan lagi untuk program
pengembangan  kakao, Terakhir kali mendapatkan bantuan di tahun 2010 pada program Gernas Kakao atau Gerakan Nasional
Kakao,” katanya.

Mas Alina Arifin