Ini Alasan Sopir Angkot Mencalonkan Diri Sebagai Walikota Bandarlampung
Badri (baju merah) bersama para pendukungnya usai mendaftar di DPD Partai Nasdem Bandarlampung, Jumat (27/2). BANDARLAMPUNG, Teraslamung.com — Badri, pria berusia 47 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot, hari ini (27/2)...
| Badri (baju merah) bersama para pendukungnya usai mendaftar di DPD Partai Nasdem Bandarlampung, Jumat (27/2). |
BANDARLAMPUNG, Teraslamung.com — Badri, pria berusia 47 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot, hari ini (27/2) mendaftar sebagai bakal calon Walikota Bandarlampung di DPD Partai Nasdem Bandarlampung. Warga Pasir Gintung, Tanjungkarang Pusat,itu berangkat ke kantor DPD Partai Nasdem dengan menaiki angkot yang biasa dipakainya untuk mengais rezeki.
Badri pun disambut hangat oleh Sekretaris Penjaringan Partai Nasdem Fitra Alfarizi, untuk mengambil, mengisi, serta menandatangani formulir pendaftaran yang menyatakan bahwa dirinya maju sebagai bakal calon Walikota Bandarlampung mendatang.
Mantan aktivis 1998 itu mengaku dirinya akan mempelajari terlebih dahulu berkas formulir yang sudah diambil Dan secepatnya sebelum tanggal 6 Maret 2015 sudah dikembalikan lagi ke Kantor DPD Partai Nasdem.
Ia mengungkapkan motivasi dirinya ikut maju sebagai calon walikota karena adanya ketidakadilan kepada kaum marjinal dan masyarakat kecil yang selalu menjadi korban dari para penguasa dari kaum elite.
”Saya termasuk salah satu masyarakat yang termarjinalkan oleh para elite pemerintah. Ini yang menjadikan saya termotivasi untuk maju membela masyarakat kaum kecil marjinal seperti pedagang, nelayan, buruh, yang dipandang sebelah mata. Sekaligus mengajarkan kepada masyarakat tentang pendidikan politik supaya masyarakat tahu hak-hak mereka,” ungkapnya saat diwawancarai awak media, di Kantor DPD Partai Nasdem, Jalan Dr Harun II, Gang Beo Nomor 7/8 Kota Baru, Bandarlampung.
Walaupun dirinya bukanlah sosok pemimpin yang terlahir dari keluarga kalangan elite,Badri mengaku sangat optimistis bisa menjadi orang nomor satu di Kota Tapis Berseri. Badri mengaku mempunyai motivasi yang sangat tinggi untuk menjadi walikota.
“Mungkin saya terlahir dari golongan masyarakat kecil, namun saya termotivasi untuk memperjuangkan hak rakyat untuk bisa menang dalam Pilwakot Bandarlampung. Saya tidak menganggap ada calon lain yang lebih kuat. Semua sama,” tegasnya.
Ketika disinggung mengenai persiapan dana untuk kampanye, ia mengakui tidak memiliki dana lebih untuk itu, tetapi dirinya memiliki modal dari dukungan masyarakat yang telah dirintisnya dari tahun 1997 hingga sekarang.
Tentang modal, Badri mengatakan perjuangannya selama ini merupakan salah satu modal terbesarnya. ” Kalau kaum elit selama selalu berbicara mengenai uang serta jaringan yang banyak, tetapi saya di sini bicara tentang perjuangan saya.Saya sudah puluhan tahun saya curahkan untuk membela hak-hak rakyat baik kaum buruh, nelayan, pedagang kaki lima. Nah, ke depan modal saya ini mereka yang berkontribusi untuk memenangkan saya di pilwakot nanti,” katanya.
Jika dirinya terpilih menjadi Walikota Bandarlampung, Badri berjanji tidak akan menyalahgunakan jabatannya. “Kalau terpilih, saya akan tetap bekerja menjadi sopir angkot seperti biasa,” kata pria yang juga mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Hanura itu.
Ariftama







