Hutan Bakau Mulai Terancam Ekspansi Perkebunan Sawit

Pohon bakau habis tanpa sisa (dok forum hijau) JAKARTA, Teraslampung.com — – Ancaman yang ditimbulkan akibat pembukaan sawah dan kebun kelapa sawit terhadap hutan bakau di Asia Tenggara, selama ini ‘terlalu diremehkan’, ungkap se...

Hutan Bakau Mulai Terancam Ekspansi Perkebunan Sawit
Pohon bakau habis tanpa sisa (dok forum hijau)

JAKARTA, Teraslampung.com — – Ancaman yang ditimbulkan akibat pembukaan sawah dan kebun kelapa sawit terhadap hutan bakau di Asia Tenggara, selama ini ‘terlalu diremehkan’, ungkap sebuah studi.

Dalam laporan National Academy of Sciences (NAS), sawah dan kebun kelapa sawit menjadi penyebab 38% penebangan terhadap pohon bakau atau mangrove, sepanjang tahun 2000 hingga 2012.

“Hampir 25 ribu hektar hutan bakau di Myanmar diubah menjadi sawah pada periode tersebut,” ungkap Daniel Richards, salah satu peneliti NAS yang berbasis di Singapura.

Padahal, selain penting untuk menyerap emisi karbon, hutan bakau menyediakan ‘energi’ dan makanan bagi ekosistem pantai.

“Kita cenderung berpikir bahwa pembukaan lahan kebun kelapa sawit hanya berdampak pada penggundulan lahan hutan tropis, tetapi penelitian kami menunjukkan ini juga mendorong penggundulan lahan bakau di pantai,” katanya.

Penelitian NAS untuk memonitor penggunaan lahan bakau dilakukan dengan menggunakan Google Earth dan mengamati lebih dari 3.000 hutan bakau di Asia Tenggara. Richards mengingatkan bahwa penggundulan di kawasan ini “sangat parah”.

“Misalnya, penelitian kami memperlihatkan bahwa sekitar 90% hutan bakau Singapura telah hilang.”

Padahal hutan bakau di Asia Tenggara adalah rumah bagi lebih sepertiga bakau di dunia, termasuk salah satu yang paling beragam. Selain penting untuk ekosistem pantai, hutan bakau juga penting bagi manusia karena menjadi tempat berkumpul ikan dan kepiting sebagai sumber bahan makanan, menjadi penyedia arang kayu dan bisa melindungi pantai dari erosi.

Pentingnya bakau Indonesia Richards mengungkapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bakau, sebenarnya telah membaik.

“Misalnya di Vietnam, Filipina dan Brunei, tingkat penggundulan hutan bakaunya rendah. Ini membuat kami senang,” ujar Richards.

Selain itu, kata Richardsm  banyak proyek di beberapa negara untuk merestorasi bakau, misalnya Mangrove Action Project di Thailand dan proyek Blue Forests di Indonesia. Proyek ini bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas lokal”.

“Namun, masih banyak hal yang masih perlu dibenahi .Indonesia memiliki lebih banyak hutan bakau dibandingkan negara lainnya di dunia, bahkan bakau di beberapa daerah terpencil di Indonesia, misalnya Papua, masih lengkap,” katanya.

Richards mengatakan bakau  berpotensi digunduli karena kawasan ini sedang gencarnya mengembangkan pertaniannya”.

“Jika kita ingin melindungi bakau yang tersisa di Indonesia, kita harus bertindak sesegera mungkin,” katanya.

forumhijau.com