Hari Ginjal Sedunia, Ini yang Dilakukan Lampung Kidney Volunteer

TERASLAMPUNG.COM — Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap 12 Maret. Peringatan Hari Ginjal perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan organ ginjal. Di Lampung, kegiatan peringatan Hari Ginjal Se...

Hari Ginjal Sedunia, Ini yang Dilakukan Lampung Kidney Volunteer
Ilustrasi ginjal. thestatesman.com

TERASLAMPUNG.COM — Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap 12 Maret. Peringatan Hari Ginjal perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan organ ginjal.

Di Lampung, kegiatan peringatan Hari Ginjal Sedunia salah satunya dilakukan oleh Relawan Ginjal Lampung atau Lampung Kidney Volunteer (LKV) dalam bentuk kampanye media, seminar, dan kampanye di ruang publik di sela-sela acara Car Free Day di Kota Bandarlampung.

“Kegiatan yang dilakukan LKV dan Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2020 di Lampung antara lain  adalah publikasi di media elektronik dan media cetak Lampung – 12 maret 2020,  Seminar Awam Kesehatan Ginjal di RM LG Pahoman pada 12 Maret 2020, dan kampanye di ruang publik tentang kesehatan ginjal pada Car Free Day di Enggal, Bandarlampung pada 15 Maret 2020,” kata Herza Yulianto, penggerak LKV, melalui rilisnya, Kamis (12/3/2020).

Herza mengatakan kegiatan yang dilakukan tersebut berawal  dari rasa keprihatinan dan pengalaman sebagai penderita gagagl ginjal kronik.

“Ini kesempatan untuk melakukan kampanye terkait dengan penyakit ginjal. Seiring dengan keinginan berbagi pengalaman dan mengedukasi masyarakat tentang ginjal telah diinisiasi terbentuknya Lampung Kidney Volunteer (LKV) atau Relawan Ginjal Lampung. LKV merupakan wadah individu-individu yang berkomitmen untuk saling berbagi informasi tentang ginjal dan permasalahannya,” kata mantan Direktur Mitra Bentala itu.

Herza mengatakan, melalui Hari Ginjal Dunia ini Lampung Kidney Volunteer berkolaborasi dengan Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Lampung berupaya untuk menyebarkan berbagai informasi melalui dukungan media massa untuk memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan ginjal bagi masyarakat.

“Hal itu mengingat masalah ginjal saat ini semakin meningkat kasusnya dan terjadi disegala lapisan umur. Kondisi ini sangat memprihatinkan terlebih banyak masyarakat yang tidak menyadari ketika mereka ternyata menjadi penderita ginjal. Masih kurangnya informasi di tingkat masyarakat tentang sakit ginjal menjadi alasan LKV untuk bersama-sama mengkampanyekan pentingnya pencegahan, pendeteksian dini hingga akses perawatan bagi masyarakat,” kata Herza, yang mengaku didukung penuh sang istri, Ema.

Menurut Herza, gagal ginjal kronik merupakan salah satu permasalahan pada ginjal yang penderitanya semakin meningkat.

Yang mengagetkan, kata dia,  sebagian besar orang tidak menyadari ketika mengalami gagal ginjal karena masih terbatasnya pengetahuan terkait tanda-tanda yang dirasakan.

“Sehingga tak sedikit pasien penderita baru berkonsultasi ke dokter setelah mengalami stadium lanjut yang beresiko pada kerusakan permanen ginjal,” kata dia.

Tingginya biaya pengobatan gagal ginjal kronik menjadi satu permasalahan tersendiri. Akibatnya, masih ada pasien yang belum melakukan perawatan secara berkala.

“LKV dan IPDI sangat menyadari bahwa masyarakat harus diedukasi secara terus menerus agar memiliki informasi yang cukub tentang ginjal, dan pada akhirnya mampu melakukan pencegahan sakit ginjal,” kata Herza.

Herza berharap melalui kampanye peringatan hari ginjal dunia di berbagai media dan kampanye di ruang publik, informsi tentang penyakit ginjal akan semakin mudah untuk di akses masyarakat secara luas.

“Dengan kampanye yang dilakukan ini, diharapkan masyarkat mulai untuk menata pola hidup yang sehat serta memahami tanda-tanda serta pendeteksian dini penyakit ginjal. Peran serta para pihak dalam memperkuat kapasitas masyarkat tentang ginjal harus menjadi sebuah gerakan yang fokus agar masyarkat menjadi cerdas dan responsif terhadap potensi ancaman penyakit ginjal,” katanya.