Disparbud Lamsel Ajak Masyarakat Lestarikan Cagar Budaya
Iwan J.S/Teraslampung.com LAMPUNG SELATAN – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan mensosialiasikan tentang pelestarian cagar budaya, kepada para tenaga pendidik (guru, red) SD, SMP dan SMA, Se-Kecamatan Kaliand...
Iwan J.S/Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan mensosialiasikan tentang pelestarian cagar budaya, kepada para tenaga pendidik (guru, red) SD, SMP dan SMA, Se-Kecamatan Kalianda, Kamis (10/3).
Kegiatan yang dilaksankan oleh bidang kebudayaan Disparbud Lamsel ini, berlangsung di Aula Kantor Dinas Perhubungan Lampung Selatan.
Kabid Kebudayaan Budiman Yakub, mewakili Kepala Disparbud Lamsel Fauziah Arief dalam sambutannya menyampaikan, pelastarian cagar budya bertujuan untuk menjaga identitas bangsa dari kepunahan akan nilai-nilai luhur nenek moyang dan artefak-artefak sebagai bukti sejarah bangsa.
“Diharapkan dengan adanya sosialisasj pelestarian cagar budaya ini, masyarakat Lamsel, khusunya para peserta sosialisasi akan semakin mengenal, serta memajukan budaya yang ada di kabupaten yang kita cintai ini (Lamsel, red),” ujar Budiman Yakub.
Budiman menuturkan, selama ini yang terkenal dari Kabupaten Lampung Selatan adalah potensi wisata berupa pantai dan gunung anak krakatau (GAK) saja.
Oleh karena itu, lanjutnya, mudah-mudahan dengan diberikannya sosialiasi tentang pelestarian cagar budaya ini, semua peserta bisa sama-sama belajar untuk mengenal lebih banyak lagi budaya Lampung Selatan, terlebih bisa bahu membahu mengembangkannya, khususnya potensi cagar budaya di Lampung Selatan.
“Melalui acara sosialiasi ini juga, tentunya diharapkan para peserta sosialiasi yang merupakan guru-guru sejarah, bisa memperoleh wawasan tentang potensi cagar budaya yang ada di kabupaten Lampung Selatan, sekaligus mampu untuk menularkan pengetahuan yang telah diperoleh, kepada anak-anak didik di sekolah,” harapnya.
Diungkapkannya, penerapan tata nilai kebudayaan akan berpengaruh terhadap sikap dan prilaku dalam menentukan keberhasilan proses pembangunan dan pengembangan kebudayaan, dalam memajukan kebudayaan nasional yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Karena, kata Budiman lagi, cagar budaya tidak sebatas pada peninggalan fisik saja, namun tokoh-tokoh yang berada di balik cagar budaya tersebut, pastinya memiliki andil besar dalam perkembangan sejarah daerah yang patut diteladani.
“Kabupaten Lamsel memiliki banyak cagar budaya yang harus kita lestarikan, agar bisa dikenal oleh masyarakat secara luas, seperti makam Radin Intan II di Cempaka Desa Gedung Harta Kecamatan Penengahan, Makam Ratu Darah Putih di Dusun Banyurip Desa Kuripan Kecamatan Penengahan, Batu Bertulis di Desa Pasemah Kecamatan Palas, dan Lamban Balak tempat tinggal dan tempat peninggalan Radin Intan II di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan,” ungkapnya.
“Untuk itu, kami harapkan kepada semua pihak sekolah agar dapat membuat program tentang study wisata ke cagar-cagar budaya yang ada di kabupaten ini, supaya semua peserta didik, dapat lebih mengenal lagi tentang sejarah yang ada di daerahnya, khususnga di Lampung Selatan,” katanya.



