“Debt Collector” Mandiri Tunas Finance Keroyok Saidan Hingga Babak Belur

Zainal Asikin/Teraslampung.com Saidan korban kekerasan debt collector tergolek diruang paviliun cendana Rumah Sakit Urip Sumoharjo saat ditemui, Kamis (7/1/2016)/ BANDARLAMPUNG-Bermaksud melerai perkelahian dan menolong kakaknya yang akan di...

“Debt Collector” Mandiri Tunas Finance Keroyok Saidan Hingga Babak Belur

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Saidan korban kekerasan debt collector tergolek diruang paviliun cendana Rumah Sakit Urip Sumoharjo saat ditemui, Kamis (7/1/2016)/

BANDARLAMPUNG-Bermaksud melerai perkelahian dan menolong kakaknya yang akan ditusuk pisau, Saidan (37) warga Jalan Raflesia Gang Mawar Putih, Kelurahan Korpri Jaya, Sukarame menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh penagih utang (debt collector). Kekerasan tersebut, terjadi di depan Kantor perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance di Jalan Pangeran Antasari, pada Seninc (4/1/2016) lalu sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibat dari kejadian tersebut, Saidan mengalami tulang hidungnya patah dan mengalami luka lebam-lebam dibagian wajah dan tubuhnya. Sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Urip Sumoharjo akibat dianiaya oleh debt collector.

“Saya dianiaya debt collector dan rombongannya yang berjumlah sekitar 18 orang, akibatnya tulang hidung saya patah. Rencananya besok, Jumat (8/1/2016) mau dioperasi,”kata Saidan saat ditemui di ruang Paviliun Cendana No. 112 RS Urip Sumoharjo, Kamis (6/1/2016) sore.

Dikatakannya, selain patah tulang hidung, seluruh wajahnya dan tubuhnya mengalami luka lebam-lebam. Dirinya sudah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut, ke Mapolsekta Tanjungkarang Timur.


BACA: Sebelum Babak Belur Dihajar Debt Collector, Saidan Melihat Ada Yang Keluarkan Badik

“Saya berharap, pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku yang telah melakukan penganiayaan kepada saya. Karena saya ini, tidak tahu menahu permasalahannya maksudnya ingin melerai malah saya yang jadi babak belur,”ungkapnya.

Selain dirinya, pihak keluarganya pun meminta pertanggungjawaban dari perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance yang mempekerjakan para debt collector tersebut dan telah melakukan kekerasan terhadap  keluarganya.