BKP Lamsel Gelar Lomba Cipta Menu Beragam dan Bergizi
Iwan J Sastra/Teraslampung.com LAMPUNG SELATAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) setempat, menggelar Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Kabupaten Lamsel...
Iwan J Sastra/Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) setempat, menggelar Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Kabupaten Lamsel Tahun 2015, Senin (5/10).
Lomba cipta menu B2SA yang diikuti oleh Tim Penggerak (TP) PKK dari 17 kecamatan se- Kabupaten Lampung Selatan itu, berlangsung di Aula Sebesi Gedung PKK Kalianda, Lampung Selatan.
Kepala BKP Lamsel Ir. Rini Ariasih, MM mengatakan, Lomba Cipta Menu B2SA ini digelar dalam rangka membudayakan panganan lokal di kabupaten serambi pulau sumatera ini.
“Kami terus berupaya mengembangkan menu B2SA yang berbasis lokal, dimana menu yang diciptakan dengan memodifikasi atau menggunakan resep dari bahan-bahan lokal, agar tidak kalah saing dengan makanan modern yang ada dipasaran,” ujar Rini Ariasih, saat ditemui di sela-sela acara penilaian.
Menurut Rini, menu B2SA yakni menu utama yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan prinsip beragam, bergizi, seimbang dan aman.
“Sumber karbohidrat tetap menggunakan pangan lokal selain beras dan terigu untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras sebagai pangan pokok,” katanya.
Rini berharap, dengan digelarnya lomba B2SA tersebut masyarakat terutama kader PKK sekaligus sebagai kader pangan di tingkat kelurahan maupun kecamatan untuk lebih berkreasi lagi dalam menciptakan atau memodifikasi resep dari aneka ragam makanan khas daerah yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
“Melalui kegitan ini, kami (DKP Lamsel, red) berharap bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Hal itu, tentunya sangat penting guna membudayakan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Sehingga masyarakat tidak selalu ketergantungan dengan makanan cepat saji yang dinilai kurang baik bagi kesehatan,” katanya.



