Bangun PLTU di Riau, PLN Dapat Kucuran Kredit Sindikasi Bank Lokal Rp2,2 Triliun

PLTU Tarahan di Lampung Selatan (ilustrasi) JAKARTA, Teraslampung.com — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus menggeber pembangunan pembangkit listrik baru untu memenuhi kebutuhan kelistrikan di Sumatera. Salah satunya adalah&nb...

Bangun PLTU di Riau, PLN Dapat Kucuran Kredit Sindikasi Bank Lokal Rp2,2 Triliun
PLTU Tarahan di Lampung Selatan (ilustrasi)

JAKARTA, Teraslampung.com — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus menggeber pembangunan pembangkit listrik baru untu memenuhi kebutuhan kelistrikan di Sumatera. Salah satunya adalah pemabngunan, pengembangan, dan pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau 2×110 megawatt (MW). PLTU Riau

Untuk memuluskan proyek ini, PLN mendapatkan dana kredit dari sindikasi 7 perbankan dan 1 lembaga keuangan pemerintah  sebesar Rp 2,2 triliun. Penandatanganan MoU kredit PLN ditandatangani di Jakarta, Jumat (13/11).

Delapan krediktur lokal menyuntikkan dana pinjaman kepada PLN terdiri dari tujuh bank daerah serta satu lembaga pendanaan. Adapun kreditur lokal yang dimaksud adalah Bank DKI, Bank Jateng, Bank Aceh, Bank Kalteng, Bank Kepri, Bank Kalbar, Bank Pembangunan Daerah Bali serta PT Sarana Multi Infrastruktur.

Dalam rilisnya Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan, plafon kredit yang diberikan maksimum sebesar Rp. 2.2 triliun dengan tenor pinjaman selama 10 tahun, sejak penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementrian Keuangan beserta PLN, SMI dan Bank Pembangunan Daerah secara umum. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang semakin meningkat pada BPD untuk menguatkan peranannya sebagai agen pembangunan daerah, salah satunya pembangunan proyek listrik di daerah,” kata Kresno, Jumat (13/11).
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan  perjanjian ini diharapkan dapat memperlancar pembangunan PLTU Riau 2X110 MW Kredit Sindikasi yang diperuntukkan bagi pembangunan, pengembangan, dan pengelolaan pembangkit yang masuk dalam Fast Track Program (FTP) I ini dijamin oleh pemerintah.
‎”Kami harap pihak perbankan bisa berperan aktif dalam proyek kelistrikan lima tahun ke depan. Keberhasilan PLN dalam membangun PLTU ini juga merupakan keberhasilan Bapak dan Ibu. Kebahagiaan masyarakat dalam memperoleh listrik yang handal juga merupakan kebahagiaan tersendiri,” katanya,