Almuzzammil Yusuf: Pilihlah Pemimpin Yang Paling Jujur

Almuzzamil Yusuf BANDAR LAMPUNG, Teraslampung.com — Dari 270-an daerah  di Indonesia yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah, 8 di antaranya ada di Provinsi Lampung. Agar menghasilkan kepemimpinan yang baik, peduli dan memperhat...

Almuzzammil Yusuf: Pilihlah Pemimpin Yang Paling Jujur
Almuzzamil Yusuf

BANDAR LAMPUNG, Teraslampung.com — Dari 270-an daerah  di Indonesia yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah, 8 di antaranya ada di Provinsi Lampung. Agar menghasilkan kepemimpinan yang baik, peduli dan memperhatikan kebutuhan rakyatnya maka tanggal 9 Desember mendatang pilihlah calon Kepala Daerah yang paling jujur, baik di Kota Metro dan daerah lainnya di Lampung.

Demikian dikatakan Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Lampung 1, Almuzzammil Yusuf pada pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat Dengar Masyarakat dalam rangka Reses, Ahad (8/11) di Aula Lembah Hijau Bandarlampung.

Menurutnya dengan memilih calon kepala daerah yang paling jujur pada segala aspek saat takdir Allah SWT menjadikan ia sebagai kepala daerah, ia akan peduli dan memperhatikan kebutuhan rakyatnya. “Kalau rakyat memilih calon kepala daerah berdasarkan NPWP, Nomor Piro Wani Piro maka kemungkinan ia akan memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan rakyatnya sangat kecil, “ kata Ketua Bidang Polhukam DPP PKS.

Di hadapan 200-an tokoh masyarakat, kelompok tani dan tokoh pemuda dari Dapil Lampung I, Almuzzammil mengilustrasikan bahwa dengan memilih calon kepala daerah yang memberikan uang 100 ribu rupiah, maka sesungguhnya selama lima tahun rakyat hanya mendapatkan uang sejumlah Rp20 ribu per tahun, sebulan Rp1.600, dan sehari hanya mendapatkan Rp55.

“Kalau bapak-bapak, ibu-ibu, dan seluruh rakyat yang kini sedang mengikuti tahap pemilihan kepala daerah memilih calon kepala daerah yang memberikan uang 100 ribu rupiah, maka sesungguhnya selama lima tahun hanya mendapatkan uang sejumlah 20 ribu pertahun, 1600 perbulan dan sehari hanya 55 rupiah, “ jelas Sekretaris Fraksi PKS MPR RI.

Kemudian iapun mengajak untuk  membandingkan antara uang yang diterima rakyat agar calon kepala daerah terpilih dengan anggaran rakyat yang akan dikelola kepala daerah senilai ratusan milyar bahkan trilyunan rupiah.

Maka menurut Almuzzammil lagi, dengan suara yang dibeli seharga 100 ribu rupiah rakyat akan menerima dampak negatif yang berkepanjangan terkait hasil pembangunan setidaknya dalam waktu 5 (lima) tahun pemerintahannya.