Ngaben Umat Hindu di Desa Sidowaluyo Lamsel, 34 Jenazah akan Dikremasi
Zainal Asikin|teraslampung.com LAMPUNG SELATAN-Umat Hindu Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan akan mengadakan kegiatan keagamaan upacara Pitra Yadnya atau ngaben masal yang akan dilaksanakan, pada Kamis (10/8/2017) mendatang. Dalam...
Zainal Asikin|teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN-Umat Hindu Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan akan mengadakan kegiatan keagamaan upacara Pitra Yadnya atau ngaben masal yang akan dilaksanakan, pada Kamis (10/8/2017) mendatang. Dalam upacara Pitra Yadnya tersebut, ada 34 jenazah yang akan dikremasi.
Ketua Adat Umat Hindu Desa Sidowaluyo, Wayan Arte melalui Humas kegiatan Upacara Pitra Yadnya, Made Herman mengatakan, upacara Pitra Yadnya atau ngaben masal tersebut,
merupakan ritual umat hindu dharma untuk mengirim jenazah yang sudah meninggal di kehidupan mendatang.
“Ada 34 jenazah yang akan dikremasi, untuk pelaksanaan ngaben masal tersebut, pada Kamis (10/8/2017) mendatang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB,”ujar Herman kepada teraslampung.com, Selasa (8/8/2017).
Menurutnya, selain umat Hindu di Desa Sidowaluyo, kegiatan kegamaan ngaben masal ini juga dilakukan di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji.
Herman mengutarakan, kegiatan ngaben masal ini dilakukan, untuk meringankan biaya yang dikeluarkan bagi anggota keluarganya untuk melakukan kremasi. Selain itu juga, salah satu bentuk wujud kasih sayang dan rasa hormat dari keluarga yang ditinggalkan.
“Jadi dengan dilakukan upacara Pitra Nyadnya atau ngaben masal ini, tidak lain agar biaya yang dikeluarkan lebih ringan. Karena bisa digotong bersama-bersama,”ungkapnya.
Upacara Pitra Nyadnya ini, sambung Herman, dilakukan setiap lima tahun sekali. Untuk ngaben masal yang akan dilakukan dua hari mendatang, adalah yang ketiga kalinya digelar umat Hindu yang ada di Desa Sidowaluyo. Namun upacara Pitra Yadnya ini, tidak hanya dilakukan lima tahun sekali saja. Tapi bisa juga dilakukan dalam waktu tiga tahun. Hal tersebut, tergantung dari kesiapan ketua adat itu sendiri.
“Jenazah yang akan mengikuti ngaben masal ini, tidak hanya warga dari Desa Sidowaluyo saja. Ada juga yang dari luar daerah, seperti Mesuji, Menggala dan juga ada dari Baturaja, Palembang, Sumatera Selatan,”terangnya.
Dikatakannya, warga umat Hindu di Desa Sidowaluyo ada tiga khayangan yang melakukan ngaben masal, dari setiap khayangan tersebut melakukan ngaben pada waktu yang berbeda.
Sementara Kepala Desa (Kades) Sidowaluyo, Haroni Passi mengatakan, untuk jenazah yang akan di kremasi di Desa Sidowaluyo ada 34 kerangka jenazah. Dari jumlah tersebut, ada juga warga dari luar daerah yang akan dikremasi di Desa Sidowaluyo. Kegiatan Upacara Pitra Nyadnya yang digelar warganya khususnya umat Hindu tersebut, biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali.
“Untuk ngaben masal yang akan dilakukan ini, merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Sebelumnya dilakukan sekitar tahun 2010, lalu yang kedua tahun 2014,”ujarnya.
Dikatakannya, untuk suksesnya acara tersebut, pihaknya melibatkan seluruh unsur desa, mulai dari Kepala Dusun, ketua RT dan juga para pemuda baik dari organisasi Karang Taruna maupun organisasi masyarakat lainnya diluar dari umat Hindu yang ada di Desa Sidowaluyo.
Untuk keamanan, kata Haroni, para petugas Linmas (Hansip) Desa disiagakan. Selain itu juga, pengamanan dibackup dari Polsek Sidomulyo, Polres Lampung Selatan dan Koramil Sidomulyo.
“Masyarakat di Desa Sidowaluyo ini sangat komplek, jadi mayoritas bukan suku bali atau umat Hindu saja tapi bermacam-macam suku dan agama. Untuk tetap menjaga kekompakan dan kutuhan toleransi antar sesama, kami libatkan warga lainnya selain umat Hindu untuk bersama-sama membantu prosesi acara ngaben masal tersebut agar berjalan lancar,”terang mantan atlet sepak bola lampung ini







