Ngaben Massal di Lamsel, 238 Kerangka Jenazah Akan Dikremasi
Zainal Asikin|teraslampung.com LAMPUNG — Umat Hindu yang ada di tiga Desa di Kabupaten Lampung Selatan, seperti Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Desa Sidoharjo dan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, akan mengadakan upacara keagamaan Pit...
Zainal Asikin|teraslampung.com
LAMPUNG — Umat Hindu yang ada di tiga Desa di Kabupaten Lampung Selatan, seperti Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Desa Sidoharjo dan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, akan mengadakan upacara keagamaan Pitra Yadnya atau ngaben masal yang akan dilaksanakan, pada Kamis (10/8/2017) besok. Dalam upacara Pitra Yadnya tersebut, ada sekitar 238 kerangka jenazah yang akan dikremasi.
Ketua Parisade Hidu Dharma Indonesia (PHDI) Lampung Selatan, Made Sukentre mengatakan, upacara Pitra Nyadnya atau Ngaben Massal yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (10/8/2017) besok. Pelaksanaannya akan digelar di tiga tempat berbeda, yakni di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, lalu di Dusun Kediri Desa Sidoharjo dan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji.
“Dari ketiga Desa tersebut, ada sekitar 238 kerangka jenazah yang akan dikremasi dan waktu pelaksanaannya bersamaan, Kamis (10/8/2017) besok,”ujar Sukentre kepada teraslampung.com, Rabu (9/8/2017).
Dikatakannya, untuk Desa Balinuraga kerangka jenazah yang akan dikremasi sebanyak 163, dengan rincian dewasa 61 lalu anak-anaknya 93 dan lainnya 9 jenazah. Kemudian untuk di Dusun Kediri, Desa Sidoharjo yakni umat Hindu Jawa, ada 41 jenazah yang akan di kremasi.
“Kalau untuk di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, ada 34 jenazah yang akan dikremasi,”paparnya.
Politisi Partai Golkar Lampung Selatan ini mengutarakan, kegiatan ngaben masal tersebut merupakan ritual umat hindu untuk mengirim jenazah yang sudah meninggal di kehidupan mendatang. Selain itu juga, salah satu bentuk wujud kasih sayang dan rasa hormat keluarga yang ditinggalkan.
“Dilakukannya upacara Pitra Nyadnya atau ngaben masal ini juga, agar biaya yang dikeluarkan anggota keluarganya untuk melakukan kremasi tersebut lebih ringan,”ungkapnya.
Upacara keagamaan Pitra Nyadnya ini, lanjut Sukentre, biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali. Namun upacara Pitra Yadnya ini juga, bisa dilakukan dalam waktu tiga tahun dan itu juga tinggal tergantung dari kesiapan ketua adat itu sendiri.
“Meski acara tersebut di pusatkan di Lampung Selatan, namun Jenazah yang akan mengikuti ngaben masal tidak hanya dari Provinsi Lampung. Ada juga umat Hindu yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan yang akan dikremasi bersama,”terangnya.







