Koramil Sidomulyo Gelar Nobar Film G 30 S – PKI 

Zainal Asikin | Teraslampung.com LAMPUNG SELATAN – Komando Rayon Militer (Koramil) 421/07 Sidomulyo bersama Pemerintah Desa dan Uspika setempat, menggelar nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S – PKI di Lapangan Sepak Bola di Desa...

Koramil Sidomulyo Gelar Nobar Film G 30 S – PKI 
Nobar film G 30 S -PKI di Lapangan Sidomulyo, Lampung Selatan

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG SELATAN – Komando Rayon Militer (Koramil) 421/07 Sidomulyo bersama Pemerintah Desa dan Uspika setempat, menggelar nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S – PKI di Lapangan Sepak Bola di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Sabtu (30/9/2017) malam sekitar pukul 20.00 WIB hingga usai pukul 23.40 WIB.

Pantauan teraslampung.com, kegiatan nobar tersebut, disaksikan sekitar 4.000 lebih warga baik anak-anak , pelajar dan orangtua dari berbagai kalangan dari beberapa Desa di Kecamatan Sidomulyo serta aparatur pemerintah desa setempat, antusias untuk menyaksikan film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI karya sutradara ternama Arifin C Noor tersebut.

Selain masyarakat umum, para prajurit TNI Koramil Sidomulyo yakni Bintara pembina desa (Babinsa) bersama keluarganya turut menyaksikan film tersebut.

Ribuan warga sembari menikmati cemilan (makanan ringan) yang mereka bawa, begitu serius nobar film yang berdurasi kurang lebih empat jam di layar lebar berukuran 5×2 meter itu, yang terpasang di tengah-tengah lapangan hingga film tersebut usai hingga pukul 23.40 WIB.

Komandan Koramil (Danramil) 421/07 Sidomulyo, Kapten (Inf) Sukarno mengatakan, nonton bareng film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI tidak hanya digelar di Kecamatan Sidomulyo ini saja, tapi digelar serentak di seluruh Indonesia. Pemutaran film tersebut, atas perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk dilaksanakan nobar film tersebut di seluruh Jajaran TNI hingga ditingkat Komando Rayon Militer (Koramil).

“Nobar film pengkhianatan G30S/PKI tersebut, untuk mengingatkan kalau bangsa Indonesia mempunyai sejarah kelam pada waktu itu, dan juga seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai bahaya laten komunis (PKI). Sehingga tidak terulang kembali di masa mendatang,”ujarnya, Sabtu (30/9/2017) malam.

Menurutnya, sebelumnya pihaknya telah menggelar nobar film tersebut bersama warga di Mako Koramil, pada Rabu (20/9/2017) malam lalu. Karena tempat yang digunakan nobar di Aula Mako Koramil pada waktu itu terbatas, maka pihaknya menggelar kembali nobar film tersebut bersama Uspika. Agar warga bisa leluasa menontonnya, maka pemutaran film G30S/PKI tersebut menggunakan layar tancap di lapangan sepak bola di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo.

“Maksud dari pemutaran film ini, agar para generasi muda yang belum mengetahui sejarah menjadi tahu. Selain itu juga, masyarakat kalangan muda agar dapat membuka mata atas bahanya faham-faham laten komunis tersebut,”terangnya.

Kenapa dikatakan bahaya laten, kata Mantan Danramil Kalianda ini, karena sewaktu-waktu bahaya PKI ini bisa saja muncul lagi. Karena PKI mencoba untuk menggulingkan, mengganti ideologi Pancasila menjadi negara komunis dan itu jelas-jelas tindakan yang tidak benar. Dengan pemutaran film tersebut, harapannya menjadi ilmu pengetahuan baru khususnya untuk para generasi muda sekarang ini.

“Pesan yang tersirat dalam film yang berdurasi empat jam itu, mudah-mudahan menjadi ilmu bagi kita semua khususnya para generasi muda sebagai penerus bangsa,”pungkasnya.