Hari Kesehatan Nasional, Bupati Lampung Tengah Ikut Senam Massal

Supriyanto/Teraslampung .com Bupati Lampung Tengah, Ahmad Pairin (kiri, seragam putih-putih) ikut senam massal di Lapangan Merdeka Gunungsugih, Jumat pagi (14/11). Foto: Teraslampung.com/Supriyanto GUNUNGSUGIH-Pemerintah Kabupaten Lampung...

Hari Kesehatan Nasional, Bupati Lampung Tengah Ikut Senam Massal

Supriyanto/Teraslampung .com


Bupati Lampung Tengah, Ahmad Pairin (kiri, seragam putih-putih) ikut senam massal di Lapangan Merdeka Gunungsugih, Jumat pagi (14/11). Foto: Teraslampung.com/Supriyanto

GUNUNGSUGIH-Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), menggelar senam massal dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50 tahun ini. Senam massal diikuti Bupati Lampung Tengah A.Pairin, Sekkab Lampung Tengah Adi Erlansya dan para Asisten digelar di Lapangan Merdeka Gunungsugih, Jumat (14/10).

Pada kesempatan itu, Bupati A.Pairin menyampaikan sambutan tertulis Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr.Nila Farid Moeloek,SP.M (K). Menurut Menteri Kesehatan, agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah mewujudkan akses dan motto pelayanan kesehatan yang semakin mantap.

“Pengertian dasarnya adalah, setiap orang mendapatkan hak pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan ditempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten, menggunakan standar pelayanan dengan biaya terjangkau serta mendapatkan informasi yang kuat atas kebutuhan pelayanan kesehatannya,” kata Menkes.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kebersamaan pemahaman semua pemangku kepentingan, komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang konsisten baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.

”Karena sesungguhnya pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud,”tegasnya.

Diakui Menteri, ditengah meningkatnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan disemua jenjang fasilitas pelayanan kesehatan distribusi obat yang semakain membaik, kita masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan kesehatan seperti tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, prevelensi gizi kurang dan stunting, beberapa jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu.

Di samping beberapa faktor determinan sosial yang belum bisa kita selesaikan semuanya, seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan, akses informasi dan pendidikan khususnya bagi perempuan, perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan dan pola konsumsi.

”Di luar itu, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta mobilitas penduduk sebagai dampak terbukanya akses antarnegara memungkinkan berbagai jenis alat dan obat yang belum teruji dengan benar serta penyakit baru muncul di Indonesia,”katanya.

Diingatkannya, di tengah perubahan dinamika masyarakat, desentralisasi dan otonomi daerah serta demokratisasi yang telah kita pilih sebagai pola penyelenggaraan pemerintahan, maka daerah mempunyai peran besar mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pemerintah Pusat telah menerbitkan berbagai regulasi yang memungkinkan daerah melakukan inovasi dan memdorong peran serta masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPN) yang disyaratkan bagi penyelenggaraan pemerintah di era desentralisasi dan otonomi daerah.

”Peringatan Hari Kesehatan Nasional Emas tahun ini, sesungguhnya sebuah momentum yang harus kita manfaatkan untuk meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberikan makna pada masyarakat akan  pentingnya kesehatan , semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan, haruslah menjadi konsep Pembangunan Nasional kita,”tandasnya,