Dosen Unila Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Desa Kunjir dalam Rehabilitasi Lingkungan dan Sumber Daya Alam Pasca Bencana dengan Restorasi Ekosistem Terumbu Karang

Dosen Unila Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Desa Kunjir dalam Rehabilitasi Lingkungan dan Sumber Daya Alam Pasca Bencana dengan Restorasi Ekosistem Terumbu Karang
Dosen Unila Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Desa Kunjir dalam Rehabilitasi Lingkungan dan Sumber Daya Alam Pasca Bencana dengan Restorasi Ekosistem Terumbu Karang

Teraslampung.com -- Dosen Universitas Lampung (Unila) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Kunjir, Rajabasa, Kalianda, Lampung SelatanSelata

Kegiatan bertema “Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Rehabilitasi melalui Restorasi Ekosistem Terumbu Karang sebagai Mitigasi Tsunami di Desa Kunjir, Kabupaten Lampung Selatan”.

Desa Kunjir termasuk wilayah dengan ancaman tinggi terhadap risiko bencana tsunami. Hal ini karena. Dari segi tektonik wilayah desa ini juga berada di zona pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, sehingga berpotensi mengalami gempa bumi yang juga dapat menimbulkan tsunami, dari segi vulkanik sangat dekat dengan Gunung Anak Krakatau yang aktivitas erupsi dari gunung ini dapat menyebabkan runtuhan material ke laut yang memicu gelombang tsunami.

Pada tahun 2018 Desa Kunjir dilanda bencana tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dimana sebagian tubuh Gunung ini longsor membangkitkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pesisir termasuk Desa Kunjir, Tsunami tersebut selain mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda, dampak psikologis juga mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti ekosistem terumbu karang dimana banyak terumbu karang hancur dan tertimbun material vulkanik, sehingga biota laut kehilangan tempat tinggal dan habitatnya, “ kata Anma Hari Kusuma, S.I.K, M.Si

Terumbu karang yang sudah dalam kondisi rusak parah membutuhkan waktu yang lama untuk dapat kembali pulih karena laju pemulihan kondisi terumbu karang sangatlah lambat sehingga diperlukan adanya intervensi rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi ekosistem terumbu karang.

Salah satunya adalah terumbu buatan.

“Terumbu buatan adalah rekayasa struktur terumbu yang ditempatkan di dasar laut untuk membantu pemulihan ekosistem asli terumbu karang yang telah rusak. Terumbu buatan memiliki manfaat mendukung pemulihan ekosistem laut, meningkatkan produktivitas perikanan, melindungi pantai, sebagai tempat mencari makan, memijah dan pembesaran berbagai biota laut” katanya.

Terumbu buatan media balok beton adalah satu media yang cocok untuk merestorasi ekosistem terumbu karang. 

“Keunggulan menggunakan media balok beton adalah kuat dan tahan lama terhadap gangguan arus dan gelombang, tidak mudah rusak, berkarat dan terurai, dapat bertahan dalam jangka waktu lama, tidak mengandung bahan beracun dan ramah lingkungan” katanya.

Melalui program ini diharapkan memulihkan ekosistem terumbu karang dan sumber daya perikanan yang rusak akibat tsunami, meningkatkan kapasitas, keterampilan dan pengetahuan dalam rehabilitasi melalui restorasi ekosistem terumbu karang dan mencipatakan peluang ekonomi kreatif melalui produk ekowisata bahari baru.